Belakangan ini muncul fenomena mengkhawatirkan yang dikeluhkan oleh para aktivis Islam. Yaitu fenomena maraknya anak-anak kader yang berpaling dari dakwah dan tidak mau berkomitmen dengan Islam. Padahal, sejak masa kebangkitan gerakan Islam era ’70 dan 80-an, dengan menikahnya para generasi awal dakwah ini, diperkirakan bahwa awal abad 21 merupakan momentum menjamurnya kader-kader baru dari hasil pernikahan tersebut.

Tapi mengapa perkiraan itu meleset? Mengapa harapan itu justru menjadi beban?

Mengapa anak-anak yang notabene lahir dari rahim para aktivis dakwah dan dari keluarga yang islami tidak dapat mewarisi komitmen dakwah orang tua mereka? Apa yang cacat dari manhaj tarbiyatul aulad kita?

Berbagai kegelisahan dan pertanyaan ini, serta pertanyaan-pertanyaan lainnya seputar problem dan solusi tarbiyah anak kader, akan dijawab dengan gamblang di dalam buku ini. Sebagai upaya untuk kembali menghidupkan harapan itu demi izzul islam wal muslimin.